Bhawana Jaya

Diesnatalis Pecinta Alam Bhawana Jaya ke-19 "Mewujudkan Persatuan Dalam Perbedaan Dengan Berlandaskan Sifat Kepedulian Terhadap Lingkungan"

>> Rabu, 08 Januari 2014

Pecinta alam Bhawana Jaya merupakan suatu organisasi yang semula dibentuk untuk menyatukan para siswa siswi SMAN 3 Mojokerto yang mempunyai tujuan dan cita-cita sama yaitu menjadikan "bumi akan jaya di bawah naungan SMAN 3 Mojokerto". Diluar dugaan, organisasi yang semula hanyalah suatu kegiatan ekstrakulikuler biasa yang ada di SMAN 3 Mojokerto, kini menjadi salah satu organisasi pecinta alam (dalam lingkungan sekolah) tertua yang dimiliki oleh Mojokerto. Sembilan belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 26 Nopember 1994 organisasi ini dibentuk. Selama itu pula banyak suka duka yang dialami organisasi ini untuk mempertahankan kejayaannya sampai sekarang ini. Tak mudah memang, namun semua anggota organisasi ini, mulai dari angkatan pertama sampai angkatan ke dua puluh mempunyai suatu kesadaran bahwa organisasi ini harus dipertahankan sampai kapan pun.

 Jika dianalogikan, organisasi ini adalah suatu pohon yang sudah cukup tinggi, sebelum pohon ini bisa mencapai ketinggian seperti sekarang ini, para pendiri Bhawana Jaya-lah yang menanamkan benih dan memupuknya hingga pohon itu dapat tumbuh subur. Dan para angkatan pertama hingga beberapa angkatan dibawahnya telah merawat pohon ini hingga tumbuh tinggi. Seiring berjalannya waktu, pohon yang tinggi itu mulai mudah goyang saat tertiup angin bahkan mulai doyong. Dan kami, selaku pengurus Bhawana Jaya tahun 2013/2014 dapat diibaratkan sebagai sebuah penyangga yang dibuat untuk menyelamatkan pohon yang sudah doyong itu agar tidak roboh. Dan untuk memperingati kejayaan Bhawana Jaya yang sudah selama 19 tahun melanglang buana mengarungi tanah Indonesia, kami mengadakan peringatan Diesnatalis Pecinta Alam Bhawan Jaya yang ke 19. Kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 24 Nopember 2013. Kok, nggak tepat sama hari didirikannya ya ?. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa diesnatalis tersebut tidak diadakan pada tanggal 26 Nopember ? Kami sengaja mengadakan kegiatan diesnatalis tersebut pada tanggal 24 Nopember dikarenakan pada tanggal tersebut adalah hari Minggu. Hari dimana para anggota junior, senior, dan istimewa libur dari sekolah, hari dimana para anggota kehormatan yang sudah bekerja dan berkuliah juga sedang libur dari segala rutinitasnya dan hari minggu adalah hari yang paling santai diantara hari-hari lainnya. Jadi, kami sepakat memilih hari Minggu untuk merayakan hari jadi Bhawana Jaya yang ke 19.

Sebelum hari-H, yaitu tanggal 23 Nopember 2013. para anggota Bhawana Jaya saling bahu membahu untuk mempersiapkan acara besar ini. Mulai dari mempersiapakan makanan, dekorasi ruangan serta segala keperluan untuk acara diesnatalis yang akan diadakan besok disiapkan sendiri oleh para anggota Bhawana Jaya khusunya pengurus tahun 2013/2014. Kami mempersiapakan acara ini dengan matang agar besok saat acara berlangsung tidak ada hal-hal yang tidak diharapkan yang dapat membuat malu organisasi ini di mata tamu undangan yang hadir. Sekitar pukul 21.30, kami harus pulang ke rumah meskipun persiapan untuk diesnatalis besok kurang 30%. Namun para arjuna-arjuna Bhawana (jangan bayangkan arjuna adalah sosok laki-laki yang tampan dan keren daripada anda menyesal nantinya), memilih untuk berkumpul di rumah salah satu anggota dan melakukan ritual melek'an semalam suntuk. Entah untuk apa ritual itu mereka lakukan, yang pasti para srikandi-srikandi Bhawana lebih memilih berlibur ke Pulau Kapuk daripada melakukan ritual yang dilakukan para Arjuna.

Yeee.. akhirnya tanggal 24 Nopember 2013 pun tiba. Sejak pukul 06.30 kami semua sudah kembali lagi ke sekolah untuk merampungkan pekerjaan kami yang belum selesai kemarin malam. Meskipun kami hanya perlu membereskan 30% saja dari total pekerjaan yang ada tapi repotnya minta ampun. Mulai dari memasang banner "Selamat Datang", mengambil pesanan makanan, menata meja, menyiapkan peralatan audio, dll. Tapi untunglah, dengan kerja sama yang super kami bisa menyatukan kekuatan dan membereskan semua pekerjaan itu tepat waktu sebelum para tamu datang. Jarum jam menunjukan pukul 09.00 WIB, tamu undangan pun satu per satu mulai berdatangan dan memasuki ruang acara yang telah kami sediakan. Tepat pukul 09.30 WIB, acara Diesnatalis Pecinta Alam Bhawana Jaya pun dimulai. Pembina Bhawana Jaya, Nur Hadi alias Kang Qituk membuka acara dengan memberikan sambutan dan melakukan ramah tamah dengan para tamu undangan yang ada. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sharing pengalaman antara para tamu undangan. Sharing pengalaman ini kami lakukan untuk memperoleh saran, informasi dari organisasi-organisasi pecinta alam lainnya. Sebab di acara diesnatalis ini kami juga mengundang pecinta alam dari sekolah lain seperti Kresnapala  (Pecinta Alam dari SMAN 1 Mojokerto), Argosonya (Pecinta Alam dari SMAN 2 Mojokerto), Skala Mayapada (Pecinta Alam dari SMKN 1 Mojokerto), dan Resmanika Majapala (Pecinta Alam dari SMAN 1 Puri). Dari pengalaman yag diceritakan para perwakilan anggota pecinta alam tersebut, kami bisa intropeksi diri dan tau yang kurang dari kepengurusan Pecinta Alam Bhawana Jaya selama ini, selain itu berkumpulnya para organisasi pecinta alam dari sekolah lain itu semakin mempererat hubungan kekeluargaan kami dan mempermudah kami untuk melakukan kerja sama dengan organisasi pecinta alam lainnya.

Acara ramah tamah dan sharing pengalaman

Tidak lucu jika di acara diesnatalis ini tidak dihadiri oleh para tetua-tetua Bhawana Jaya. Banyak sekali anggota-aggota kehormatan Bhawana Jaya yang selama ini sibuk denga pekerjaannya dan tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dengan anggota lain, menyempatkan diri untuk datang di acara Diesnatalis yang ke-19 ini, para tetua itu antara lain Mas Jati, Cak Bot, dan Mas Very. Dan beberapa dari mereka tak hanya datang sendiri, melainkan mengajak istri serta anak-anak mereka yang masih balita. Disinilah, atmosfer kekeluargaan yang dimiliki Bhawana Jaya sangat terasa. Meskipun organisasi ini  sudah mempunyai 20 angkatan, namun dari angkatan pertama hingga angkatan paling baru yakni angkatan dua puluh masih saling berkomunikasi,tak peduli sesibuk apapun mereka. Karena bagi mereka Bhawana Jaya tak akan padam oleh jarak dan waktu yang memisahkan.

Kang Qituk (Pembina) beserta istri dan anaknya

Mas Very dan anaknya

Setelah acara sambutan serta ramah tamah selesai, acara dilanjutkan dengan pemutaran video dokumenter perjalanan Pecinta Alam Bhawana Jaya selama sembilan belas tahun. Video ini dibuat oleh Khoirika Cahyani atau yang lebih dikenal dengan nama alam "Mbak Gobes". Saat video ini diputar, para tamu undangan begitu hanyut dengan film yang ditampilkan. Suasana saat itu begitu hening, sesekali terdengar tawa saat ada yang meledek orang yang berada dalam film yang ditampilkan. Sekitar 15 menit kemudian, layar pun berubah menjadi hitam, pertanda jika film yang kami putarkan telah selesai. Dan sekarang, saatnya acara pamungkas !Yaitu acara yang paling ditunggu oleh para hadirin. Yups, benar sekali ! acara itu tidak lain adalah acara pemotongan tumpeng dan makan-makan. Prosesi pemotongan tumpeng ini dilakukan oleh Ketua Pecinta Alam Bhawana Jaya, Muhammad Yussaq, setelah itu potongan pucuk tumpeng itu diserahkan kepada pembina kami tercinta, Kang Qituk sebagai tanda bahwa kami sangat berterima kasih atas jasa-jasa beliau yang telah bersedia untuk membantu kepengurusan Bhawana Jaya walaupun sekarang beliau sudah sibuk dengan bisnis kebab dan keluarganya. Itu tadi baru pemotongan tumpeng yang pertama, masih ada tumpeng kedua yang belum dipotong. Dan sekarang giliran, Kang Qituk yang memotongnya dan memberikan potongan tumpengnya kepada perwakilan pendiri Pecinta Alam Bhawana Jaya, itu merupakan tanda terima kasih kepada para pendiri yang sudah menciptaakan organisasi yang luar biasa ini. Tidak lupa, saat acara pemotongan tumpeng itu dilakukan, lampu blizt kamera tak henti-hentinya berebutan untuk mengabadikan momen berharga tersebut. Setelah prosesi pemotongan tumpeng selesai, it's time for makan-makan. Para tamu undangan kami persilahkan untuk memakan hidangan yang kami sediakan. Meskipun makanan yang kami sajikan tidak terlalu mewah, namun kami sangat bersyukur melihat para tamu menyukainya. Dan hanya dalam hitungan beberapa menit, makanan yang jumlahnya cukup lumayan banyak itu habis tanpa sisa.

                         

                                                                    




Singkat cerita, acara makan-makan pun telah selesai.  Kalian tau apa acara selanjutnya ? hahaha... ini adalah acara yang sangat kami sukai. Yaitu merampok uang para anggota kehormatan serta undangan yang ada. Berkedok membagikan stiker sebagai kenang-kenangan, kami dengan wajah yang memelas meminta donor uang untuk menambah pemasukan kas kami. Dan.. berhasil juga loh :) Kami mendapatkan pundi-pundi rupiah yang cukup banyak. Setelah tragedi rampok-merampok ini selesai, satu persatu tamu undangan pamit undur diri. Dan acara Diesnatalis Pecinta Alam Bhawana Jaya ke-19 ini akhirnya selesai dengan menyisakan kenangan manis serta tumpukan piring-piring kotor yang harus kami cuci (curhat dikit). Dari acara ini, kami dapat menyimpulkan kekeluargaan adalah suatu hal yang sangat penting yang harus ada dalam suatu organisasi, sebab tanpa ikatan kekeluargaan suatu organisasi bisa saja bubar di usianya yang semakin bertambah, seperti pepatah yang mengatakan "Semakin tinggi suatu pohon, semakin kencang angin yang menerpanya". Jika pohon itu itu tidak ada yang menopangnya pasti tamatlah riwaya Si Pohon. Semoga Bhawana Jaya tetap jaya di usianya yang ke 19 tahun ini.  Sampai jumpa, di Diesnatalis Pecinta Alam Bhawana Jaya yang selanjutnya. Bhawaaanaaaa !!!! Jaaaayaaaa !!!


0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP