Bhawana Jaya

Sempu : Unhidden Paradise !

>> Selasa, 07 Januari 2014


Salam Rimba ! Sudah lama nih blog ini vacum dari peradaban. Kosong ga ada yang ngisi dan kayaknya sudah mulai ada sarang laba-labanya. Oke deh biar nggak sepi, ini nih kami share cerita dari pantai Malang selatan. Sebuah surga tersembunyi yang sekarang sudah jadi surga tak tersembunyi lagi. Pastinya semuanya udah tau kan? Sebuah Laguna tersembunyi disebuah pulau yang damai. Ya ! SEMPU.
                Seperti biasa agenda liburan semester ganjil kali ini kami mengadakan sebuah ekspedisi. Lebih tepatnya agenda liburan yang sejak dulu kami nanti-nantikan untuk sebuah kegiatan keluar dari zona nyaman, keluar dari kebiasaan kita di kota. Sejanak meninggalkan keramaian kota dan pergi ke tempat-tempat yang sunyi, damai, indah dan penuh pesona hanya untuk merefresh pikiran. Dan hanya di tempat yang seperti Puncak Gunung dan Hutan serta tempat-tempat yang mungkin sebagian orang enggan untuk pergi kesana yang sebenarnya di tempat seperti itulah kita bisa menemukan sebuah jati diri sebuah pembelajaran hidup yang diajarkan oleh sang Maha Guru langsung yakni ALAM !


                Rencana awal kami untuk menghabiskan liburan kali ini adalah ke Gunung Lawu yang ada di Magetan. Ini adalah kali pertama angkatan XX berkegiatan di luar. Rencana sudah matang dan sudah dirapatkan sebulan sebelum hari H. Rencana awal berangkat tanggal 30 Desember 2013 dan pulang tanggal 1 Januari 2014 sekaligus merayakan tahun baru di puncak lawu. Tetapi seminggu sebelum hari H, kembali diadakan rapat untuk kepastian berangkat dan ternyata peserta yang ikut hanya delapan orang yang menurut kami sangat kurang karena dari kedeapan orang tersebut senior yang pasti ikut hanya berjumlah dua orang. Kembali kami pertimbangkan tujuan kami, dengan berbagai info yang masuk Pos pendakian Gn.Lawu juga dibatasi kuota, dan pertimbangan yang lain adalah cuaca. Seperti yang kita ketahui bulan bulan ini adalah cuaca basah tidah menutup kemungkinan puncak Lawu akan terjadi badai seperti agenda dua tahun yang lalu. Akhirnya kami buat rencana B!   
                Dalam waktu seminggu kami harus menentukan kemana kami akan berangkat. Opsi lain ada masukan dari saah satu senior yang ada di Malang. Bagaimana kalau dialihkan ke pantai di malang selatan. Yang menurut banyak orang pantai ini masih perawan dan belum banyak yang mengunjunginya. Dan OK! Fix tujuan kami ke Pantai Jonggring Salaka. H-5 sebelum kami berangkat kami menghubungi salah satu senior yang ada di malang untuk mencarikan sebuah kendaraan dari terminal arjosari menuju pantai tersebut. Masalah kembali datang budget kami kurang untuk menyewa sebuah kendaraan menuju tempat. Dari budget awal yang kami punya hanya 450rb untuk menyewa mobil dari arjosari-ke pantai ternyata tidak cukup untuk menawar sopir-sopir di terminal dengan alasan yang sama sopir tersebut menolak dengan alasan libur tahun baru = macet, BBM naik dan bla bla bla. Kami memutuskan untuk menyarter langsung besok ketika sudah sampai di terminal.
                H-1 Sebelum berangkat kembali kami memastikan keberangkata dan packing bersama. Ternyata pembina kami kembali memindahkan tujuan kedua kami. Sedikit berbelok dari pantai Jonggring Salaka kami putar tujuan ke Segara Anakan tepatnya di pulau Sempu sama-sama di Malang selatan.
                Senin, 30 Desember 2013
Hari H keberangkatan kami saat itu hari Senin tanggal 30 Desember 2013. Berkumpul di sekolah pukul 07.00 WIB dan berangkat pukul 08.00 dari sekolah menuju terminal untuk naik bus kuning menuju Japanan dan oper lagi bus jurusan Surabaya-Malang. Perjalanan kami disertai dengan macet. Maklumlah liburan tahun baru sudah mulai banyak mobil dijalanan yang nampaknya memang sedang berlibur tahun baru. Macet sekitar satu jam di perjalanan hingga kami sampai di terminal Arjosari Malang. Segera kami menyarter salah satu angkot di terminal tersebut. Benar memang tidak ada yang mau antar kami PP hanya dengan budget 450rb. Kami dapat yang paling murah dari yang termurah yakni 300rb hanya memberangkatkan saja sampai di Sendang Biru. Masah pulang urusan belakang. Yang penting berangkat dan sampai tujuan.
 
Pos pertama.

                Saat itu jumlah kami yang berangkat adalah sepuluh orang di tambah satu senior dari malang satu orang. Tapi ia berangkat dengan sepeda motor. Kami Bersebelas adalah Pembina kami Mas Qituk, Mas Agung (Mbah Roso), Khoirika (Gobes), Yusaq, Farahdini, Putra, Joe, Galbud, Danang, Ratih dan Faiqotun. Hanya tiga orang dari angkatan XX. Perjalanan dari Arjosari-Sendang Biru memakan waktu kurang lebih dua jam setengah. Sampai di Sendang Biru pukul 14.35 WIB. Sejenah kami ishoma dan untuk selanjutnya menyebrang ke pulau Sempu dengan menggunakan kapal yang kami sewa seharga 100rb PP. 15.40 WIB sampai di pulau sempu disabut dengan rombongan-rombongan lain yang mau balik dan mau berangkat suasana kehangatan kebersamaan kembali datang.
                Pos pertama yang bertuliskan “Pos Jaga Polisi Hutan Sempu” nampak juga tertancap plakat di pohon yang bertuliskan “Hutan adalah Teman” menyambut kedatangan kami di pulau tersebut dan untuk selanjutnya kami harus berjalan menembus hutan dan menerjang tajamnya karang. Nampak dari rombongan yang balik pulang. Penampilan mereka sudah seperti sapi yang habis membajak sawah penuh dengan lumpur.
                “Berapa jam perjalanan  bang?” Tanya salah satu dari kami
                “ Tiga jam mbak, medannya hancurr”.
                Mendengar kata tersebut nyali kami sedikit berkurang. Tapi dengan waktu yang katanya tiga jam perjalanan tersebut kembali memompa semangat kami untuk segera berangkat sebelum malam tiba.
Tepat pukul 16.00 WIB kami memulai perjalanan kami tak lupa berdo’a sebelum berangkat. Dan meneriakkan jargon sbegai kata semangat kami “Bhawana Jaya”. Mulai memasuki rimbun hutan dan kaki kami nampaknya mulai menancap dalam tanah yang sedikit lembek dan berlumpur di sela-sela tanah itu tak jarang juga karang tajam yang terselip menyayat lapisan kulit kaki beberapa anggota. Kami putuskan untuk ‘nyeker’. Dengan beban berat dan beban air jirigen 5 liter yang berjumlah 4 jirigen kami bagi beberapa anggota sedikit membuat kewalahan. Hari semakin larut dan penerangan mulai kami nyalakan. Dengan medan yang begitu luar dari biasanya dan dalam rintik hujan gerimis membuat kami sedikit putus asa. Tapi semagat semakin membara ketika kami mendengar deburan ombak yang menatap karang. Medan yang kami lalui sekarang mulai berkarang di pinggiran laut segara anakan semakin memacu semangat kami.
Hingga akhirnya tepat pukul 19.00 WIB, WELCOME TO LAGUNA PULAU SEMPU. Huuuuhh, akhirnya setelah lama berjalan sampai juga di laguna eksotik ini. Malam membuat kami buta akan keindahannya. Kami harus menunggu esok pagi untuk menikmati keindahannya. Tapi sangin sejuknya mulai meresap dalam tubuh kami yang lelah. Seketika menghapus keringat dan lelah kami. Deburan ombak yang menerobos karang bolong adalah lagu yang indah selain bunyi tengoret di hutan ketika kami mendaki gunung. Semakin meyejukkan suasana saat itu. Segera kami membersihkan sisa-sisa lumpur yang menemani perjalanan kami tadi dengan air laut yang melimpah didepan kami.
Saatnya bagi tugas. Kami cari tempat mendirikan tenda. Dan para lelaki yang berjumlah tujuh orang membangun tenda dan para wanita yang berjumlah hanya empat orang memasakkan untuk makan malam kami. Tenda sudah berdiri dan selamat makan. Sebelum tidur kami duduk berjajar sperti kereta dan pijit-pijitan. Melepas semua lelah yang mengganjal di pundak kami. Malam itu kami tidur nyenyak walau gerimis sempat mengguyur.
Selasa, 31 Desember 2013
Selamat pagi, The Beautiful Island is Wake Up ! :D Subhanallah indahnya. Laut segara anak yang biru kehijauan ditambah dengan pasir yang putih bersih menambah keeksotikan pulau ini. menarik perhatian kami untuk segera menceburkan diri kesana. Sebelum menceburkan diri alangkah baiknya jika sarapan dulu dengan menu sayur sop yang istimewa. Dan nampaknya bau masakan kami telah mengundang monyet-monyet pulau ini. Ya sangat menyenangkan memang melihat monyet-monyet liar langsung di habitatnya. Tapi monyet-monyet disini sedikit nakal. Sekli diberi makan, mereka akan terus menunggu di sekitar bahkan makanan tenda sebelah telah berhasil dicurinya.
Sarapan Pagi Istimewa :)

Setelah sarapan pagi kami langsung njebur ke laut segara anak ini. Seger rasanya. Pagi hingga siang kami habiskan di dalam air sembari bermain pasir. Tak terasa hingga kulit kami gosong terbakar oleh matahari. Puas main-main di laut, kami makan siang dengan hidangan yang istimewa. Yakni Kebab Turkitux. Ya, kebab hasil olahan pembina kami cukup mengganjal perut kami siang itu. seolah belum puas dengan semuanya, kembali air dari segara anak ini menarik perhatian kami untuk kembali menceburkan diri kedalamnya.
Bertemu saudara :P

Hingga sore tiba tak terasa awan petang mulai datang pekat bersama hembusan angin yang sedikit kencang. Segera kami bekerja sama untuk menutupi tenda kami dengan plastik dan membuat saluran air untuk jalannya air disekitar tenda kami.
Dan hujan sore itu ternyata membawa badai. Angin semakin kencang berhembus hingga frame salah satu tenda kami harus dikorbankan untuk tumbal sang angin. Ya, patah tentunya ! sangat kencang, tapi nampaknya orang-orang tidak takut malah njebur ke laut semua. Hujan memang membawa kegembiraan bagi sebagian orang.
Hari semakin petang hujan belum reda tapi sudah tak sederas tadi, angin pun juga mulai tak marah lagi. Malam ini kami harus tidur dengan hujan gerimis dan keadaan tenda yang sedikit basah. Tapi tidur saat itu begitu nyenyak hingga tak terasa salah satu dari kami tebangun sudah pukul 23.00 WIB. Detik tahun baru mulai terdengar. Walau dengan keadaan hujan gerimis, banyak orang-orang yang keluar untuk menyambut malam detik pergantian tahun.
Pergantian tahun ditandai dengan banyaknya kembang api yang dibawa oleh pengunjing lainnya. sebenarnya melanggar aitura bawa kembang api ke hutan. Apalagi ke pulau yang indah kyak gini. bisa jadi menakuti satwa yang ada. 
Kembang api tahun baru malam itu

Rabu, 1 Januari 2014 
Happy New Year. pagi ini masih hujan. semakin siang semakin lebat, kembali angin datang membawa hembusannya yang kuat. Tak terasa tenda-tenda kami suda tembus diresapi air. tidak ada pilihan lain, kami hujan-hujan. Sarapan pagi persiapan sebelum kami pulang ditemani dengan hujan. packing pun dalam kondisi hujan lebat. Tidak ada yang kering disini. Semuanya basah. target kami pulang pukul 08.00 WIB , tapi karena hujan jadi molor pukul 09.30 WIB. Perjalanan pulang kembali memakan waktu 3 jam seperti awal dengan medan yang semakin becek. Kami seperti sapi-sapi yang sedang membajak sawah. Lumpur sudah setinggi lutut. satu langkah saja kami salah berpijak. Terpelesetlah kau! 
Eksotik


Sampai di pos jaga pukul 13.00 WIB. Kami menunggu kapal jemputan kami nomor 2 yang kemarin sudah kami sewa. Menyebrang ke sendang biru meninggalkan pulau sempu adalah tujuan kami untuk kembali pulang. :) sampai di sendang biru pukul 15.00 WIB. Langsunglah kami cari angkot terdekat dan beranjak pulang. Lelah menemani perjalanan pulang kami. Larut malam kami sampai dirumah masing-masing.
Perjalanan Sempu dengan medan yang luar dari biasa yang harus kami lalui dengan telanjang kaki telah mengajarkan kita tentang tajamnya karang lebih tajam dari silet. Dan pelajaran yang paling berharga adalah "Seorang petualang harus bisa menikmati sebuah penderitaan, harus bisa merdeka dari penderitaan diatas penderitaan" . That' so amazing experience for us ! Keep Adventuring BHAWANA JAYA ! Salam Rimba :)
Ceria Bersama

Shining Bhawana


0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP